Tak Kunjung Hilang, Berikut Cara Mengatasi Bisul

Ilustrasi bisul. (Dok: Spukkato/freepik.com)

Timurterkini.com – Bisul merupakan penyakit yang umum terjadi dan bisa menyerang siapa saja. Secara sederhana, bisul (furunkel) dapat diartikan sebagai benjolan merah yang berisi nanah dan terasa nyeri pada permukaan kulit. Meskipun sering dianggap remeh, kemunculan bisul tentu terasa mengganggu karena menimbulkan nyeri dan membuat penampilan tak sedap dipandang. Kamu wajib mengenali gejala dan penyebabnya agar bisa mengatasi bisul secara efektif.

Gejala Bisul pada Kulit

Sebelum berusaha menghilangkan bisul, yuk kenali dulu beberapa gejalanya berikut ini:

• Kemunculan benjolan merah berisi nanah yang awalnya kecil kemudian terus membesar.

• Benjolan akan terasa sakit bila disentuh atau berbenturan dengan permukaan benda lain.

• Kulit di sekitar benjolan akan kelihatan memerah dan terasa hangat saat disentuh.

• Bagian tengah benjolan menunjukkan titik putih yang bisa pecah dan mengeluarkan nanah.

Penyebab Kemunculan Bisul

Keberadaan bisul dipicu oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus pada folikel rambut. Sebenarnya jenis bakteri tersebut terdapat pada kulit dan lapisan dalam hidung tanpa menyebabkan gangguan kesehatan. Infeksi baru muncul bakteri Staphylococcus aureus masuk ke folikel rambut akibat gigitan serangga atau luka gores. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko timbulnya bisul, antara lain:

• Kontak langsung dengan pengidap bisul, terutama bila tinggal satu rumah.

• Kurang telaten menjaga kebersihan diri sendiri maupun lingkungan sekitar.

• Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat penyakit tertentu, misalnya kanker, HIV, dan diabetes.

• Kekurangan nutrisi tubuh.

• Mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

• Sering terpapar zat kimia berbahaya yang memicu iritasi kulit.

• Mengalami penyakit kulit lainnya, seperti eksim atau jerawat.

Cara Mengatasi Bisul

Jangan panik bila ada bisul pada kulitmu. Kamu bisa menghilangkan bisul dengan melakukan beberapa cara mudah berikut ini:

• Proses memecahkan bisul tak boleh dilakukan secara paksa karena bisa memperparah infeksi sekaligus membuat bakteri tersebar ke bagian tubuh lainnya.

• Mengompres bisul dengan air hangat 3 kali sehari. Tindakan ini penting untuk meringankan nyeri dan membuat nanah lekas berkumpul pada bagian tengah benjolan.

• Membersihkan bisul yang sudah pecah dengan kain kasa steril dan sabun antibakteri. Setelah membersihkan bisul, tutup permukaannya dengan kain kasa steril.

• Jangan lupa mengganti kain kasa steril sebanyak 3 kali sehari.

• Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun antiseptik setelah memegang atau mengobati bisul.

• Nyeri akibat bisul dapat diatasi dengan mengonsumsi obat pereda nyeri, misalnya ibuprofen atau paracetamol.

Kapan Harus Memeriksakan Bisul ke Dokter?

Pada umumnya, penyakit bisul bisa sembuh dengan sendirinya asalkan kamu merawatnya secara telaten dan menjaga kebersihan tubuh. Namun, beberapa kondisi khusus berikut ini membuatmu harus bergegas memeriksakan bisul ke dokter:

• Bisul tumbuh dalam jumlah banyak dan berkumpul menjadi satu (disebut karbunkel).

• Kondisi bisul tak kunjung sembuh lebih dari 14 hari meskipun sudah dirawat dan dibersihkan.

• Disertai gangguan kesehatan lain seperti demam, pusing, dan tidak enak badan.

• Ukuran bisul terus membesar, terasa kenyal ketika disentuh, dan rasa nyeri semakin parah.

• Tumbuh pada bagian tubuh tertentu, misalnya dalam hidung, dalam telinga, dan dekat mata.

• Diidap oleh seseorang yang mengalami gangguan imun tubuh.

Sumber:

https://www.halodoc.com/kesehatan/bisul
https://www.alodokter.com/bisul
https://hellosehat.com/penyakit-kulit/infeksi-kulit/penyebab-bisul/