Berita  

Pemkab Kolut Gelontorkan Anggaran Rp 28 Miliar Untuk Pengaspalan

Ruas jalan menuju pasar Desa Lawolatu, Kecamatan Ngapa, yang tahun ini bakal di aspal. Rahman M/Timurterkini.com

Kolut, Timurterkini.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) tahun ini menggelontorkan anggaran sebesar Rp 28 miliar untuk peningkatan ruas jalan (aspal).

Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas PUPR Kolaka Utara, Syahrul mengungkapkan, peningkatan atau pengaspalan jalan kabupaten tersebut tersebar di 10 titik. Panjangnya mencapai 11,173 kilometer dengan total anggaran Rp 28 miliar.

“Anggarannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), APBD Kolaka Utara, dan Dana Bagi Hasil (DBH) sawit,” ujarnya, Minggu (25/8/2024).

Kata Syahrul, ruas jalan yang dibenahi menggunakan DAK antara lain, ruas jalan Desa Purau – Tambuha dengan anggaran sebesar Rp 6,7 miliar lebih, panjang 2 kilometer dan ruas jalan Kelurahan Lapai – Tambuha sepanjang 560 meter anggaran senilai Rp 2,3 miliar.

Sementara ruas jalan kabupaten yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tersebar di Kecamatan Pakue Utara, pagu anggaran Rp 5 miliar, panjang mencapai 2 kilometer. Kecamatan Katoi Rp 4,6 miliar dari Dana Alokasi Umum (DAU), panjang 2 kilometer.

Jalan Pasar Lawolatu (DAU) lebih dari Rp 2 miliar, panjang 700 meter. Jalan Desa Awo sepanjang 700 meter, pagu anggaran Rp 1,2 miliar. Desa Mosiku paket III (DAU) Rp 1 miliar lebih. Jalan kompleks perkantoran sebesar Rp 1,3 miliar, panjang 300 meter.

“Untuk Kecamatan Pakue Utara, pembenahan ruas jalan tersebar di beberapa titik dan hampir semua jalannya ter-cover,” terangnya.

Selain dua sumber anggaran tersebut, biaya pengaspalan beberapa ruas jalan di Kolaka Utara juga berasal dari Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit Luwu Timur (Lutim). Imbas mobilisasi hasil sawit Kolaka Utara, khususnya kecamatan yang berbatasan Lutim.

“Total anggaran DBH sawit 2023 dan 2024 untuk paket pengaspalan mosiku satu dan dua sekitar Rp 2 miliar lebih,” jelasnya.

Seorang pengusaha di Kecamatan Batu Putih, Farhan membenarkan, jikalau sebagian warga khususnya di Desa Lelewawo dan sekitarnya memilih menanam sawit disebabkan kondisi tanahnya.

“Saya punya lahan sekitar delapan hektare untuk sawit dan memang sebagian masyarakat memilih menanam sawit karena kondisi tanah. Penjualannya di Luwu Timur,” katanya.

Terkait pengaspalan ruas jalan menuju pasar Desa Lawolatu, Kepala Desa Lawolatu, H. Sahardin menyatakan, hampir enam tahun dirinya bermohon ke pemerintah daerah baru terakomodir.

“Alhamdulillah sudah terealisasi tahun ini kalau tidak salah anggarannya sekitar Rp 1,2 miliar. Enam tahun saya berjuang baru dapat,” tuturnya.

Kendati demikian, panjang pengaspalan yang hanya sekitar 700 meter belum sepenuhnya menuntaskan jalan hingga ke lokasi pasar.

“Kalau hanya 700 berarti tidak sampai lagi itu di kawasan pasar,” tukasnya.

Berikut rincian 10 titik pengaspalan jalan di Kolaka Utara tahun 2024.

1. Ruas jalan Pakue Tengah (DAU/APDB).

2. Ruas jalan Kelurahan Lapai-Tambuh (DAK).

3. Ruas jalan Puurau-Tambuha (DAK).

4. Ruas jalan Desa Awo (APBD).

5. Ruas jalan Pasar Lawolatu (APBD).

6. Ruas jalan Kecamatan Katoi (DAU/APBD).

7. Ruas jalan Mosiku paket III (APBD).

8. Ruas jalan Mosiku paket I (DBH Sawit).

9. Ruas jalan Mosiku paket II (DBH Sawit).

10. Ruas jalan perkantoran (APBD).