Cuaca Ekstrem Hambat Proses Evakuasi 2 Pendaki Gunung Gandang Dewata

Susana Posko penyelamatan di Rantepongko, Desa Tondok Bakaru diguyur hujan lebat. Samuel/Timurterkini.com

Mamasa, Timurterkini.com – Tim Sar Gabungan masih terus melakukan upaya penyelamatan terhadap pendaki Gunung Gandang Dewata di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, yang alami trouble saat perjalanan pulang pada Sabtu, (12/10/2024) lalu.

Informasi terakhir, tim penyelamatan bersama dua korban, sudah berada di Pos dua dengan ketinggian kurang lebih 2.100 MDPL.

Jelang hari keempat, proses evakuasi oleh tim gabungan mengalami kendala cuaca ekstrem.

Hal tersebut diungkap Kepala Pelaksanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamasa, Gusti Hermiawan, ditemui di Posko Penyelamatan, di Rantepongko, Desa Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa, Selasa, (15/10/2024).

Gusti menerangkan, kendala utama yang dialami Tim Sar Gabungan, yakni kondisi cuaca yang buruk.

Hujan deras lanjut Gusti, menyebabkan masalah baru sebab cuaca saat ini memengaruhi tingginya konsumsi logistik.

Belum lagi proses evakuasi ini melalui beberapa aliran sungai yang mengalami peningkatan debit air.

Kendati begitu, BPBD kembali menerjunkan tim cepat untuk mensuplai logistik berupaya bahan makanan dan obat-obatan, bagi korban dan tim evakuasi.

Saat ini, BPBD Mamaaa telah mengerahkan sedikitnya delapan tim penyelamat.

“Upaya yang kita lakukan adalah memastikan agar koban dalam keadaan selamat dan tim evakuasi tidak mengalami masalah baru,” ungkap Gusti.

Walau terkendala cuaca ekstrem, Gusti memastikan bahwa korban tiba di Posko secepatnya.

Sebelumnya, diberitakan bahwa dua pendaki Gunung Gandang Dewata dilaporkan tak dapat melanjutkan perjalanan pulang, pada Sabtu (12/10/2024) sore kemarin, sehingga keduanya masih berada di pos enam.

Dua pendaki yang mengalami trouble tersebut, masing-masing Taufiq Abubakar dan Jhiwar Julnaintin.

Keduanya merupakan bagian dari sebuah rombongan beranggotakan delapan orang, yang berangkat pada 5 Oktober lalu.

Namun, dalam perjalanan pulang, Taufiq tak mampu melanjutkan perjalanan sebab menderita penyakit ambeyen.

Taufiq akhirnya terhenti di pos enam, ditemani Jhiwar berbekal 3 bungkus mi instan yang tersisa.

Sementara keenam temannya memutuskan melanjutkan perjalanan.

Dua di antaranya, yakni Calvin dan Aris Bongga Langi tiba lebih dulu di Kantor Resort Mamasa melaporkan kejadian tersebut.

Sedangkan, empat anggota lainnya dikabarkan juga telah tiba pada Sabtu, (12/10/2024) malam.

Langkah penyelamatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamasa, terjunkan 30 orang yang terbagi ke dalam 4 tim evakuasi.

Upaya ini, melibatkan unsur TNI-Polri, BPBD, Basarnas, KPA Quarles dan Dinas Kesehatan Mamasa.