Berita  

Liku-Liku, Tahapan Pilkades Serentak di Mamasa Berujung Sanggahan

"Liku-Liku" Tahapan Pilkades Serentak di Mamasa Berujung Sanggahan
Ruang pelayanan terpadu Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Mamasa. Foto : Asdar / Timurterkini.com.

Mamasa, Timurterkini.com – Tercatat sebanyak 6 desa dari 49 desa di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat yang mengikuti Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak pada Rabu 08 Desember 2021 mendatang.

Berbagai upaya dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kinerja panitia pemilihan Kepala Desa.

Upaya protes dilakukan sebagai bentuk ketidak puasan atas hasil penetapan Calon Kepala Desa (Cakades) oleh pantia tingkat Desa maupun tingkat Kabupaten.

Ke 6 Desa yang mengajukan sanggahan kepada panitia, rata-rata diduga menyangkut pemberkasan.

Didalamnya, disinyalir adanya permainan panitia. Sehingga hasilnya tidak diterima dengan legowo.

6 Desa yang mengajukan sanggahan diantaranya, Desa Tante Batu, Desa Timoro, Desa Balla Timur, Desa Sendana, Desa Saludurian dan Desa Salukona.

Ketua Panitia Pilkades Kabupaten Mamasa, Rosi Nurwardani, beberapa waktu lalu mengatakan, dari jumlah tersebut 2 Desa diantaranya, yakni Desa Timoro dan Desa Tante Batu, memasukkan sanggahan ke pantia secara tertulis.

Sementara, kata dia, empat lainnya lisan.

“Mereka hanya datang ke panitia mempertanyakan mekanisme penetapan calon yang sesungguhnya,” tuturnya.

Ketua Panitia Pilkades tingkat Kabupaten, Rosi Nurwardani tidak menjelaskan secara rinci terkait dugaan permasalahan ke 6 Desa dimaksud.

Rosi mengungkapkan, bagi yang ingin melanjutkan ke rana, itu menjadi resiko.

“Yang pasti kalau mereka mau melanjutkan ke rana hukum, ya kami harus terima itu sudah resiko,” ungkapnya.

Menanggapi itu Bupati Mamasa, Ramlan Badawi, tidak menampik dalam penetapan Cakades, begitu banyak dinamika yang terjadi.

Meskipun, proses yang dilakukan oleh pantia sudah sesuai tahapan berdasarkan aturan yang berlaku.

“Kalaupun ada hal-hal menjadi persoalan, itu karena banyak kepentingan di dalamnya,” kata orang nomor 1 di Mamasa ini, Senin 22/11/2021.

Ramlan mengatakan, pada proses seleksi tambahan diikuti 7 Desa yang lebih dari lima calonnya, banyak pihak yang ingin meloloskan calon Kepala Desanya.

“Banyak sekali kepentingan yang masuk, sampai-sampai DPRD lakukan rapat dengar pendapat,” terangnya.