Berita  

Munculnya Amanda Mengenang 30 Hari Tragedi Menewaskan Kedua Orang Tuanya: Kami Butuh Keadilan

Munculnya Amanda Mengenang 30 Hari Tragedi Menewaskan Kedua Orang Tuanya: Kami Butuh Keadilan
Timurterkini.com / Asdar. Amanda, sesaat sebelum membacakan pesan 30 hari meninggalnya Kedua orang tuanya.

Munculnya Amanda Mengenang 30 Hari Tragedi Menewaskan Kedua Orang Tuanya

Mamasa, Timurterkini.com – Tragedi berdarah menewaskan Pasangan suami istri, Porepadang dan Sabriani, menyimpan duka mendalam bagi anaknya, sanak dan kerabat.

Bagai mana tidak, Porepadang dan Sabriani, seketika ditemukan tewas secara mengenaskan dengan sejumlah luka dibagian Kepala.

Kedua korban pertama kali ditemukan oleh anaknya, Amanda (20) perempuan, dalam kondisi telentang bersimbah darah dirumahnya di Kelurahan Aralle, Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Minggu 07 Agustus 2022, sekira pukul 07.00 Wita pagi.

Berdasarkan hasil visum, keduanya dapat dipastikan merupakan korban penganiayaan sebelum akhirnya dibunuh.

Selasa 06 September 2022, atau tepatnya hari ini. Ratusan sanak dan kerabat almarhum (ah) melakukan aksi solidaritas di depan rumah korban.

Aksi yang berlangsung kurang lebih 1 jam lamanya itu, merupakan bentuk mengenang 30 hari peristiwa berdarah menewaskan Porepadang dan Sabriani.

Ratusan massa menutupi jalan poros Mambi-Mamuju itu, silih berganti berorasi menyampaikan tuntutannya disaksikan Kapolres Mamasa, AKBP Harry Andreas.

Dalam tuntutan itu, diantaranya, meminta aparat kepolisian sesegera mungkin mengusut tuntas kasus dugaan pembunuhan Porepadang dan Sabriani yang hingga saat belum terungkap pelakunya.

Sementara anak korban, Amanda beserta saudara lainnya terpaksa menjadi yatim dan piatu akibat ulah seseorang yang menewaskan kedua orangtuanya.

Dengan raut wajah diselimuti kesedihan, Amanda membacakan pesan didepan sejumlah awak media.

Pesan dibacakan Amanda tak lain ungkapan isi hati keluarganya pasca ditinggal almarhum orangtuanya.

Dikatakan Amanda, 30 hari tragedi menimpa keluarganya, belum juga mendapatkan kepastian dari pihak kepolisian.

“Setelah 30 hari kejadian itu, sampai hari ini kami belum diberi kepastian untuk kasus kedua orangtua kami,” kata Amanda, Selasa 06 September 2022.

Amanda kemudian melanjutkan membaca pesan dengan kalimat. Yang terhormat bapak Presiden RI (Jokowi Dodo red), bapak Kapolri (Jenderal Listyo Sigit Prabowo red) dan bapak Menko Polhukam (Mahfud MD red).

“Hari ini tepatnya 30 hari kejadian berdarah di Aralle, yang membuat orang tua kami diperlakukan tidak manusiawi ditempat tidurnya saat beristirahat di malam hari, menyebabkan kedua orangtua kami meninggal dunia,” bebernya.

Peristiwa yang menewaskan kedua orangtuanya itu, kata Amanda, adiknya Marvel (14) Laki-laki, nyaris ikut terbunuh.

Menurutnya, Marvel sempat mengalami kritis dan trauma begitu besar hingga saat ini.

Dengan mata berkaca, Amanda, mengutuk perbuatan keji pelaku yang menewaskan kedua orang dikasihinya.

Menurut dia, mungkin saja pelaku saat ini masih dapat berkumpul dengan keluarganya, sementara dirinya dirundung duka dan trauma luar biasa.

“Atas peristiwa ini, kami anak-anaknya kehilangan panutan, kehilangan motivator, kehilangan sosok orangtua yang sangat penting dikehidupan kami, dengan adanya kejadian ini, kami menjadi anak yatim dan piatu diwaktu kami belum siap,” tuturnya.

Bapak-bapak yang terhormat, kata Amanda, memohon dengan sangat bangganya agar kasus tersebut dapat diusut tuntas.

“Supaya kasus ini diusut tuntas sampai ke Akar-akarnya. Kami butuh keadilan,” harap Amanda kepada pihak Kepolisian.

Menanggapi itu, Kapolres Mamasa, AKBP Harry Andreas, mengaku mengerti perasaan yang dialami pihak keluarga korban.