Ia mengungkapkan, saat ini dirinya membawakan materi khusus terkait bagaimana peran perempuan di tingkat lokal untuk membangun inisiatif lokal dalam upaya penguatan ketahanan pangan dan mengatasi bencana iklim.
“Dan saya tentunya menjelaskan apa yang sudah kami lakukan di Wahid Foundation, bagaimana mendorong perempuan menjadi pemimpin di tingkat lokal,” ungkapnya.
Iapun mengajak seluruh perempuan gereja yang mengikuti Pekan Raya Perempuan Gereja untuk terlibat aktif dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Sementara, Persekutuan Wanita Gereja Toraja (PWGT) Wilayah Sulawesi, Sekaligus Peninjau dari Kabupaten Luwu Raya yang juga peserta Diskusi, Martina Simon, mengatakan kegiatan saat ini sangat luar biasa yang telah mempertemukan seluruh perempuan gereja dari 97 Sinode, khususnya kegiatan saat ini
“Dan saat ini di Sinode Toraja menjadi tuan rumah, sehingga sangat berkontribusi dan berdampak positif,” terangnya.
Ia menambahkan, bahkan tentunya kegiatan sidang raya ini berdampak pada PAD daerah.