Apakah Ngorok Saat Tidur Berbahaya?

Ilustrasi (Dok. Majalah Bobo)

Timurterkini.com – Mendengkur atau ngorok adalah kondisi ketika seseorang mengeluarkan suara kasar ketika tidur. Kondisi ini merupakan dampak dari terhalang atau menyempitnya saluran pernapasan.

Mendengkur atau ngorok saat tidur tak hanya mengganggu rekan satu kamar, tetapi juga bisa berbahaya bagi kesehatan.

Mendengkur dapat dialami oleh setiap orang, dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, kondisi ini juga dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan lain, termasuk sleep apnea.

Penyebab Ngorok

Mendengkur merupakan dampak dari terhalang atau menyempitnya saluran pernapasan. Penyempitan ini akan menyebabkan getaran pada saluran pernapasan ketika bernapas, yang kemudian menimbulkan suara dengkuran. Semakin terhalangnya saluran pernapasan, semakin keras pula suara dengkuran.

Beberapa orang lebih rentan mendengkur karena ukuran serta bentuk otot dan jaringan di leher mereka. Dalam kasus lain, relaksasi jaringan yang berlebihan atau penyempitan jalan napas juga dapat menyebabkan dengkuran.

Terhalangnya saluran pernapasan dapat disebabkan oleh melemahnya otot tenggorokan, umumnya akibat penuaan. Selain itu, dapat juga disebabkan oleh suatu kondisi medis, seperti:

  • Sleep apnea.
  • Hidung atau saluran napas tersumbat, karena alergi atau sinusitis.
  • Tulang hidung bengkok.
  • Pembengkakan amandel atau kelenjar adenoid.
  • Penyakit gondok.
  • Kelainan bentuk wajah.
  • Kelebihan berat badan. Orang dengan berat badan berlebih cenderung memiliki jaringan tenggorokan yang tebal, sehingga menghalangi saluran pernapasan.

Kebiasaan mengonsumsi alkohol atau obat tidur juga dapat menyebabkan ngorok, karena membuat otot-otot pada lidah dan tenggorokan menjadi lemas.

Seperti apa ngorok yang berbahaya?

Jika masih belum bisa mengenali apakah ngorok Anda atau rekan sekamar Anda berbahaya atau tidak, cobalah melihat tanda-tanda berikut:

  • Dengkuran ringan

Dengkuran ringan yang frekuensinya tidak sering masih terbilang normal dan tidak memerlukan tes atau pengobatan medis. Dampaknya mungkin lebih kepada gangguan yang dialami rekan sekamar atau pasangan yang terganggu dengan suara ngorok tersebut.

  • Dengkuran primer

Ini terjadi lebih dari tiga malam dalam seminggu. Karena frekuensinya cukup sering, maka dengkuran ini lebih mengganggu bagi rekan sekamar. Namun, kondisi ini juga tidak selalu menandakan bahaya kesehatan, kecuali ada tanda-tanda gangguan tidur atau sleep apnea. Jika memang ada tanda yang terlihat, tes medis mungkin diperlukan.

  • Dengkuran terkait sleep apnea

Ini adalah dengkuran yang memerlukan perhatian khusus dari perspektif kesehatan karena bisa berdampak pada kualitas tidur yang bersangkutan atau bahkan kesehatannya secara keseluruhan.

Sleep apnea yang tidak terkendali berkaitan dengan munculnya kantuk di siang hari yang bisa berbahaya, serta kondisi kesehatan serius, termasuk masalah kardiovaskular, tekanan darah tinggi, diabetes, stroke, dan depresi.